Senin, 17 November 2014

Baubau- Benteng Keraton Wolio


                 Benteng Keraton Wolio Terluas di Dunia




Benteng Keraton Wolio

       Tak banyak orang tahu bahwa di Indonesia terdapat sebuah benteng kuno yang disebut-sebut sebagai benteng terluas di dunia. Benteng tersebut bernama Benteng Keraton Wolio yang terletak di Kota Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara. Benteng Keraton Wolio adalah peninggalan Kerajaan Buton dan telah terdaftar dalam Guiness of Record tahun 2006 dan juga rekor MURI sebagai benteng terluas di dunia dengan panjang mencapai 3 kilometer, tinggi 4 meter dan tebalnya 2 meter. 



Benteng Keraton Wolio

Benteng ini dibangun abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji bergelar Sultan Kaimuddin (1591-1596) dan diteruskan hingga masa Sultan Buton VI (1632-1645). Benteng Keraton Buton aslinya bernama Gafurul Wadudu, berbentuk huruf dhal (alpabet Arab) yang diambil dari huruf terakhir nama Nabi Muhammad saw. Menurut cerita masyarakat, pembuatan benteng ini menggunakan bahan baku utama dari batu-batu gunung yang direkatkan dengan kapur dan rumput laut serta putih telur sebagai bahan perekat.

       Keberadaan benteng bersejarah yang menarik untuk dikunjungi ini hanyalah satu dari sejumlah daya tarik wisata Kota Baubau selain menikmati keindahan alam, budaya dan atraksi wisatanya. Beberapa tujuan wisata alam di Kota Baubau cukup variatif seperti wisata pantai, gua kuno, air terjun, dan lainnya.

Gambar. Benteng Keraton Wolio
       Terdapat banyak pantai indah yang layak disambangi saat Anda menyambangi Kota Baubau, di antaranya adalah: Pantai Nirwana, Kamali, Kalampa, Pantai Lakeba, Kokalukuna, dan lain-lain. Selain keindahan pantai yang menawan, di kota ini juga dapat ditemui gua-gua dan air terjun yang menarik dan cantik. Di antaranya adalah Gua Lakasa, Gua Ntiti, Gua Kaisabu, Bukit Palatiga, Kali Bau bau, Air Terjun Tirta Rimba, Air Terjun Samparano, Air Terjun Laguna, dan Permandian Alam Bungi.


       Sejak dulu Baubau sudah menjadi pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri awal abad ke-15 (1401-1499). Ihwal Buton berubah menjadi sebuah kerajaan adalah atas upaya kelompok Mia Patamiana (si empat orang), yaitu: Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo, dan Sijawangkati. Mereka konon berasal dari Semenanjung Tanah Melayu yang datang ke Buton pada akhir abad ke-13.

       Kerajaan Buton sendiri tercatat dalam naskah “Negara Kertagama” karya Prapanca tahun 1365 Masehi dan karenanya dikenal juga dalam Sejarah Nasional Indonesia. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa Buton atau Butuni adalah negeri (desa) Keresian atau tempat tinggal para resi.



Gambar. Benteng Keraton Wolio
       Kota Baubau sendiri letaknya strategis sebagai penghubung Indonesia bagian barat dan timur. Akses menuju ke kota ini didukung sarana transportasi yang cukup memadai.

       Untuk wisata sejarah, mengunjungi Kompleks Kerajaan Buton dan bentengnya yang antik adalah salah satu destinasi wajib saat berada di Baubau. Usia bangunan yang ratusan tahun namun masih terjaga dengan baik menyuguhkan wisata sejarah yang akan mengesankan. Benteng keraton yang dinyatakan sebagai terluas di dunia adalah daya tarik yang menawan peninggalan abad ke-16. Di tempat ini ada juga Istana Badia, Makam Sultan Murhum (Sultan Buton pertama), masjid agung kuno yang dibangun pada abad ke-16, meriam-meriam kuno yang masih aktif, peralatan perang. Selain itu, ada juga pemukiman penduduk yang masih memegang teguh adat dan budaya kerajaan Buton. Masyarakatnya tetap melakukan berbagai macam ritual layaknya yang terjadi pada masa kesultanan berabad abad lalu. Mereka merupakan pewaris keturunan dari keluarga bangsawan Keraton Buton masa lalu.




Gambar. Benteng Keraton Wolio


       Kota Baubau dapat ditempuh dengan menumpang pesawat dari Jakarta namun melalui Makassar, Sulawesi Selatan. Kota Baubau sendiri letaknya strategis sebagai penghubung Indonesia bagian barat dan timur. Akses menuju ke kota ini didukung sarana transportasi yang cukup memadai seperti Pesawat Express Air yang beroperasi 2 kali sehari, Pesawat Wings Air yang beroperasi tiap hari, kapal PELNI 28 kali sebulan dan kapal cepat 2 kali sehari dengan rute Bau-Bau – Raha – Kendari.



       Dari Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, Kota Baubau dapat ditempuh melalui jalur laut, yaitu dengan menumpang kapal PELNI maupun super jet dari Kendari.


Benteng Keraton Wolio


Tidak ada komentar:

Posting Komentar